REKAYASA
ALAT PENGGERBUS KOPI KERING
TIPE
HAMMER MILL DENGAN SISTIM ULIR
Ir.
Suwardi, dkk
Pada
umumnya petani kopi dalam mengupas kopi kering menggunakan gilingan tangan jenis
LUWAK, ditumbuk serta diongkoskan pada perusahan penggilingan. Pengupasan yang
diongkoskan dengan biaya pengupasan sekitar Rp. 75,- per Kg biji kopi kering
atau setara Rp. 7.500,- perKwintalnya. Pengupasan dengan cara ditumbuk ini,
mempunyai kelemahan-kelemahan antara lain mutu kupasan rendah, kapasitas rendah,
prosentase biji pecah besar. Di lain pihak peralatan pengupas yang dimiliki
yaitu pengupas kopi manual jenis LUWAK, tidak mampu melayani seluruh panen kopi.
Sementara itu untuk menunggu giliran pengupasan, biji yang telah dikeringkan
dengan kadar air tidak akan mencapai 6
– 8% dan berjamur.
Alat
penggerbus yang telah dibuat dapat membantu proses pengupasan/penggerbusan
dengan kualitas dan kuantitas jauh lebih baik. Kerangka pemikiran yang
ditawarkan adalah pengupasan kopi kering tipe hammermill dengan system
ulir. Kopi yang jatuh dari hopper langsung dibawa ke unit pemukul oleh
ulir. Bentuk ulir adalah silindrical helix atau anak tangga. Hasil yang
didapat dari cara ini mempunyai kandungan biji pecah yang lebih kecil
dibandingkan dari alat hammermill tanpa system ulir. Hal ini disebabkan kopi
tidak langsung kena pukulan hammermill begitu jatuh dari hopper.
|